Indonesia
terbentang dari Sabang hingga Merauke. Indonesia berbatasan dengan dua samudera
dan dua benua yang biasa disingkat dengan SAMPAH BALI yaitu Samudera Pasifik
dan Samudera Hindia, dan Benua Asia dan Benua Australia. Indonesia dikenal
sebagai negara kepulauan yag beriklim tropis. Hal ini membuat Indonesia
memiliki keanekaragaman floral dan fauna. Jenis ekosistem di Indonesia juga beragam,
mulai dari ekosistem air laut hingga ekosistem darat. Keberagaman ekosistem ini
membuat Indonesia memiliki berbagai macam destinasi wisata yang berbeda-beda
dan memilik ciri khasnya masing-masing.
Wilayah
di Indonesia terbagi-bagi menjadi wilayah yang memiliki budaya yang
berbeda-beda ditiap wilayahnya. Kondisi ekosistem yang berbeda ditiap wilayah
juga mempengaruhi perkembangan budaya ditiap wilayah. Contohnya di Bali, setiap
masyarakatnya menghargai keberadaan pohon dan kondisi lingkungan di sekitarnya
dengan menjaga agar tidak menebang pohon dan menjaga kebersihan lingkungan
hidup di sekitarnya. Warga Bali melakukan tersebut tidak hanya untuk menjaga
kondisi alam di Bali, tapi juga untuk menarik minat wisatawan domestik hingga
mancanegara.
Kondisi
perkotaan hingga pedesaan di Indonesia tiap tahunnya selalu mengalami perkembangan,
perkembangan yang dialami dapat berupa perluasan daerah pemukiman, perluasan
daerah industri, perluasan daerah perkebunan, dan lain sebagainya. Kondisi ini
dapat merusak kondisi asli alam, kondisi ini juga bisa disebut alih fungsi
lahan. Alih fungsi lahan yang awalnya
lahan tersebut sebagai kawasan hijau terbuka atau sebagai kawasan untuk tempat
tinggal hidup floral dan fauna diubah fungsinya untuk perluasan wilayah
perkotaan atau pedesaan. Hal ini mengancam keberadaan floral dan fauna yang perlu
dilindungi, termasuk juga floral dan fauna endemik. Floral dan fauna ada untuk
menjaga keseimbangan ekosistem yang ditinggalinya.
Potensi
wisata alam di Indonesia banyak yang dapat dikunjungi dan dipromosikan untuk
meningkatkan jumlah wisatawan ditiap wilayah Indonesia. Kerap kali terdapat
wisata alam di Indonesia yang belum terjamah oleh tangan manusia, karena
keterbatasan jangkauan wilayah dan medan yang dilalui. Hal ini dapat disebut
sebagai harta karun tersembunyi di pedalaman Indonesia, karena sulit untuk di
jangkau dan jika sudah sampai di lokasi tujuan hal yang didapat melebihi
ekspetasi yang dapat dibayangkan.
Indonesia,
mendegar kata ini bagi orang asing, mereka akan berpikir Indonesia adalah Bali,
jawaban ini benar tapi Indonesia tidak hanya Bali. Indonesia memiliki enam
pulau besar, yaitu Jawa, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Peran pemerintah dan masyarakat Indonesia di luar negeri diperlukan untuk
mengenalkan wisata-wisata lain yang ada di Indonesia selain Bali.
Tempat
wisata di Indonesia dilihat dari segi ekosistemnya dapat dibedakan, menjadi
ekosistem laut, ekosistem air tawar, dan ekosistem darat. Ekosistem laut dapat
diketahui dari terbentanganya laut air asin yang memisahkan setiap pulau di
Indonesia, dari ekosistem ini tiap pulau memiliki wilayah pantai yang dapat
dijadikan tempat wisata. Ekosistem air tawar dapat berupa danau, air terjun,
sungai, hingga waduk. Ekosistem darat mulai dari kawasan hutan hingga sabana.
Tempat wisata di Indonesia, jika dibahas
berdasarkan lokasi ekosistemnya maka tidak akan ada habisnya lokasi tempat
wisatanya pun juga terpencar di daerah di Indonesia dari yang mudah untuk
dijangkau hingga yang sulit untuk dijangkau. Indonesia juga memiliki tempat
wisata yang mirip dengan luar negeri, contohnya Rammang Rammang Maros di
Sulawesi Selatan yang dikira banyak orang sebagai Krabi,Thailand[1],
Gunung Sahara ala Yogyakarta[2],
dan lain sebagainya.
Rammang Rammang Maros SulSe(jejakalam.net) |
Krabi Island Thailand(livingnomands.com) |
Gunung Sahara Yogyakarta(panduwisatajogja.com) |
Indonesia juga dikenal dengan pantai
tropisnya, khususnya di pulau Bali sebagai tempat wisata yang paling dikenal
dikancah luar negeri. Masalah utama yang terjadi di kawasan pantai berupa
abrasi, yang mengakibatkan garis pantai berkurang. Selain di pantai, tempat
wisata alam lain di Indonesia juga rawan akan bentuk kerusakan alam, dari
faktor alam maupun dari faktor manusianya. Kerusakan yang disebabkan oleh
faktor manusia, contohnya berkurangnya garis pantai selain karena abrasi dan
juga karena masyarakat tidak melakukan tindakan pencegahan atau penanggulangan
berupa penanaman pohon mangrove dan pembangunan tembok sebagai pemecah ombak. Bentuk
kerusakan alam di kawasan pegunungan dapat berupa pemotongan pohon secara
ilegal, yang dapat membuat kondisi tanah di gunung menjadi mudah terjadi
longsor ketika hujan, karena tidak ada pengikat tanah, selain itu tidak adanya
pohon di gunung dapat menyebabkan daerah resapan berkurang dan daerah di
bawahnya mudah terjadi bencana banjir. Kegiatan para pendaki gunung yang
membuang sampah sembarangan di gunung, selain dapat menganggu pemandangan
karena sampah yang berserakan, sampah yang terlalu lama tertimbun di tanah
khususnya jenis sampah yang sulit terurai akan membuat kondisi tanah di gunung
tersebut menjadi tidak subur. Tempat wisata alam di Indonesia perlu dijaga agar
keseimbangan ekosistem di Indonesia tetap terjaga, selain itu wisata alam yang
tetap terjaga kondisi aslinya atau justru
memiliki kondisi yang lebih bagus dari kondisi awalnya dapat
meningkatkan jumlah wisatawan dan
menaikkan pendapatan warga dan daerahnya.
[1]
m.dream.co.id/jejak/dikira-thailand-ternyata-surga-ini-tersembunyi-di-indonesia-151202.html
[2]
www.selipan.com/travel/wow-10-tempat-wisata-di-indonesia-ini-ternyata-mirip-dengan-di-luar-negeri/amp/
Comments
Post a Comment