Pengaruh Tingkat UMK Tinggi di Surabaya terhadap Pertumbuhan Perindustrian dan Perekonomian Masyarakat di luar Kota Surabaya
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kota
Surabaya merupakan ibu kota provinsi dari Jawa Timur maka tidak heran jika
banyak ditemukan kantor atau instasi pemerintahan yang penting di kota ini,
seperti kantor pemerintahan provinsi dan kantor DPRD provinsi. Tidak hanya sebagai pusat pemerintahan
provinsi Jawa Timur saja, kota Surabaya juga memiliki kantor atau instansi
pemerintahan untuk kota Surabaya sendiri, seperti kantor walikota dan kantor
DPD. Dengan menjadinya kota Surabaya menjadi pusat pemerintahan bagi provinsi
Jawa Timur dan kota Surabaya sendiri, membuat kota Surabaya memiliki tingkat
kesibukkan yang tidak kalah dari Ibu kota Indonesia yaitu DKI Jakarta.
Kota
Surabaya sebagai pusat pemerintahan membuat, pertumbuhan perindustrian dan
perekonomian di kota ini menjadi tinggi. Tidak jauh berbeda dengan DKI Jakarta,
kota Surabaya juga memiliki banyak pendatang untuk mencari pekerjaan. Daerah asal pendatang yang jauh membuat para
pendatang ini untuk tinggal sementara di kota rantauan, untuk memenuhi
kebutuhannya di Kota metropolitan seperti kota Surabaya membutuhkan dana yang
tidak sedikit.
Kota
Surabaya merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia, dengan kondisi
seperti ini membuat biaya kebutuhan hidup masyarakat yang tinggal di kota
tersebut menjadi tinggi. Karena tingginya biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup
di kota Surabaya, maka pemerintah kota memberlakukan UMK(Upah Minimum
Kota/Kabupaten) yang diharapkan dapat
sebanding dan mencukupi kebutuhan biaya hidup di kota Surabaya.
Karena
kota Surabaya memiliki UMK yang paling tinggi di Jawa Timur maka, penulis
tertarik untuk menulis karya tulis berjudul “Pengaruh Tingkat UMK Tinggi Di
Surabaya terhadap Pertumbuhan
Perindustrian dan Perekonomian Masyarakat di luar Kota Surabaya”
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh
tingkat UMK yang tinggi di kota Surabaya terhadap pertumbuhan industri dan
perekonomian masyarakat di luar kota Surabaya?
1.3 Hipotesis
1)
Tingkat UMK yang tinggi di kota Surabaya
mempengaruhi pertumbuhan industri dan perekonomian masyarakat di luar kota
Surabaya
2)
Tingkat UMK yang tinggi di kota Surabaya
tidak mempengaruhi pertumbuhan industri dan perekonomian masyarakat di luar
kota Surabaya
BAB II
ISI
UMK(Upah
Minimum Kabupaten/Kota) adalah upah minimu yang berlaku di daerah
kabupaten/kota. Tujuan utama ditetapkannya UMK
adalah sebagai “Jaringan Pengamanan”(Safety
Net), yang berfungsi untuk mencegah agar upah tidak merosot di bawah daya
beli pekerja.
Berdasarkan
peraturan Gubernur Jawa Timur 2016 mengenai UMK, Kota Surabaya menempati posisi
pertama dengan UMK tertinggi sejumlah Rp 3.045.000 dari 38 kabupaten/kota di
provinsi Jawa Timur. Penentuan tingkat UMK juga dipengaruhi banyak hal seperti
tingkat kebutuhan hidup layak(KHL). Berdasarkan survei Asosiasi Pengusaha
Indonesia(Apindo) KHL di Kota Surabaya sebanyak Rp 1.970.000. Belum termasuk
tambahan asumsi inflasi dan laju pertumbuhan.
Sedangkan
berdasarkan Disnakerduk(Dinas tenaga kerja,transmigrasi, dan kependudukan)
Provinsi Jatim pada tahun 2017 yang akan datang UMK di JATIM akan meningkat
khususnya kota Surabaya yang awalnya Rp 3.045.000 menjadi Rp 3.245.000
keputusan kenaikan UMK ini menunggu draf UMK diserahkan pada Gubernur dan
disahkan.
Tingginya
UMK di Surabaya membuat sebagian Usaha Kecil Menengah(UKM) dan
perusahaan-perusahaan merasa seperti menelan pil pahit, karena harus membayar
gaji pegawai atau buruh sesuai UMK yang terlalu tinggi berdasarkan pandangan
para pemilik UKM dan perusahaaan. Dengan tingginya UMK banyak perusahaan juga
mengadakan PHK kepada karyawannya untuk memotong biaya upah/gaji pegawai. Jika
mereka tidak ingin gulung tikar karena masalah finansial yang berkaitan dengan
pembayaran upah pegawai/buruh sesuai UMK yang berlaku, maka para pemiliki UKM
dan perusahaan juga bisa merelokasi usaha mereka ke kota lain. Menurut ketua
Apindo, Alim Markus, ada sejumlah wilayah yang jadi bidikan para pengusaha
untuk menempatkan usahanya di luar Surabaya, seperti di wilayah Lamongan,
Ngawi, dan Nganjuk.
Beberapa
kota di luar Surabaya telah menjadi bidikan para pengusaha untuk menempatkan
usahanya, maka akan berpengaruh besar pada perubahan kondisi perekonomian
masyarakatnya. Dengan dibukanya usaha atau perusahaan baru di luar kota
Surabaya, membuat lapangan pekerjaan bertambah dan pemasukan warganya
meningkat. Dengan berubahnya bidikan lokasi pengusaha untuk membangun usahanya
tidak hanya di Surabaya saja, maka
kota-kota lain di Jawa Timur selain Surabaya dapat merasakan pertumbuhan
perekonomian yang lebih baik dan dapat meningkatkan laju pertumbuhan daerahnya.
Dan juga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakatnya karena adanya
lapangan keja baru.
BAB
III
KESIMPULAN
Jadi dari pembahasan di bab II dapat disimpulkan
bahwa hipotesis pertama terbukti yaitu tingkat UMK yang tinggi di kota Surabaya
mempengaruhi pertumbuhan industri dan perekonomian masyarakat di luar kota
Surabaya .
Daftar
Pustaka
Edytus,
Adisu.2008.Hak Karyawan Atas Gaji&Pedoman Menghitung: Gaji pokok, Uang
Lembur, Uang Sundulan, Insetif-Bonus-THR, Pajak Atas Gaji, Pensiun-Pesangon,
Iuran Jamsostek/Dana Sehat.Jakarta:Forum Sahabat
Rucky,
Achmad,S. 2001. Manajemen Penggajian& Pengupahan untuk Karyawan Perusahaan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
http://jatimprov.go.id/ppid/uploads/berkasppid/PERGUB%20UMK%202016.pdf (diakses 05 Desember 2016 pukul 16.40)
http://www.swaraguna.com/2015/10/usulan-umk-2016-surabaya-rp-3035000-dan.html
(diakses 05 Desember 2016 pukul 16.50)
http://kabargress.com/2015/11/24/apindo-umk-2015-jatim-ibarat-pil-pahit-yang-terpaksa-harus-ditelan/
(diakses 05 Desember 2016 pukul 17.11)
http://pressreader.com/@dea_anggraeni/WL9-IPFV0AAKi22ynJKtvp8AUWrQ5lklaSSQ-K_NHRY1
(diakses 05 Desember 2016 pukul 17.40)
Comments
Post a Comment