Senyuman yang diberikan seorang perempuan tak ada yang bisa menebak dengan pasti, itu sebuah senyuman atau hanya senyuman. Dibalik senyuman itu terdapat berbagai hal yang disembunyikan seorang perempuan. Perempuan yang pandai menyembunyikan emosi wajahnya yang sebenarnya. Banyak meme bertebaran walaupun perempuan itu sedih,stress,frustasi,ataupun marah dia akan menunjukkan senyumannya ketika bertemu seseorang yang dia kenal.
Hal lain yang lebih menyakitkan ketika perempuan itu dapat merubah kondisi emosinya seketika, pagi dia menangis tersedu-sedu siang ketika menjalani rutinitasnya dia tersenyum seperti tidak ada hal yang terjadi. Kalau begini jadinya perempuan tidak hanya multitasking tapi multiemosi(kata-kata bikin sendiri)kondisi ketika perempuan (sepertinya lebih tepat saya)merasakan kondisi emosi yang berbeda-beda dalam satu hari. Kalau ada yang bandingin sama moody beda lagi ya, kalo moody lebih berpengaruh dalam aktivitas seperti bosan,malas, dan rajin.
Kenapa harus tersenyum jika hati berkata tidak? Karena perempuan tidak suka dianggap lemah.
Bagaimana perempuan bisa bertahan untuk mempertahankan senyumannya? Setiap perempuan punya cara masing yang hanya diketahui perempuan itu sendiri.
Terkadang ada perempuan yang tidak bisa menahan emosinya sehingga senyuman palsu itu menghilang. Perempuan tidak lemah hanya saja mereka punya batas kemampuan. Perempuan tetaplah manusia mereka juga punya batas kemampuan.
Senyuman perempuan menyembunyikan 1001 rahasia dan emosi yang hanya diketahui dan dirasakan oleh perempuan itu sendiri.
Apa untungnya perempuan yang terkadang suka senyum palsu? Perempuan yang suka senyum palsu bisa berarti dia pandai mengontrol emosinya,dia tidak ingin menunjukkan sisi buruknya. Contoh: Guru TK Perempuan,mereka berusaha sebaik mungkin untuk tidak memarahi muridnya mereka setidaknya punya cara yang baik untuk menangani muridnya yang bermasalah tanpa harus dimarahi. Mereka berusaha memberi tahu murid mereka dengan senyuman dan tidak terlihat marah. Padahal dalam hati, mereka juga punya batas kesabaran.
Comments
Post a Comment