TUGAS EKONOMI
INDEKS HARGA DAN INFLASI
NAMA KELOMPOK:
AHMAD SYAFIQ AZ ZUHAILI(02)
CHIKA MARGARETA K(08)
DEA ANGGRAENI(09)
FIKIANDIKA(12)
HELMY SUJIARTO H.B(14)
KELAS: X-H
SMA NEGERI 3 KOTA
MOJOKERTO
TAHUN PELAJARAN
2013/2014
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam ekonomi kita mengenal indeks harga dan inflasi.Indeks harga
adalah suatu ukuran statistik untuk menyatakan
perubahan- perubahan relatif yang terjadi dari waktu ke waktu terhadap nilai
suatu variabel atau sekelompok
variabel, yang dinyatakan dalam bentuk persentase.Dan inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus-menerus dan juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
berkelanjutan.
Indeks
harga sangat dibutuhkan oleh beberapa pihak, baik perusahaan, pemerintah,
maupun akademisi sehingga Indeks harga memiliki peranan yang sangat
penting dalam perekonomian, seperti sebagai petunjuk kondisi perekonomian
secara umum atau digunakan sebagai pedoman bagi pembelian barang.
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak
negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan,
justru mempunyai pengaruh yang positif artinya dapat mendorong perekonomian
lebih baik, seperti meningkatkan pendapatan nasional,membuat orang bergairah
untuk bekerja, dan menabung dan mengadakan investasi.
Sedangkan dalam inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Sedangkan dalam inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
B. Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
pengertian inflasi menurut beberapa ahli?
b. Bagaimana
penngertian indeks harga?
c. Bagaimana
perhintungan inflasi dan indeks harga?
d. Bagaima
kondisi inflasi di Indonesia dari lima tahun yang lalu sampai sekarang?
C. Tujuan
a. Untuk
lebih mengerti dan memahami pengertian inflasi menurut beberapa ahli
b. Untuk
lebih mengerti dan memahami pengertian indeks harga
c. Untuk
mengetahui bagaimana cara menghitung inflasi dan indeks harga
d. Untuk
mengetahui kondisi inflasi di Indonesia dari lima tahun yang lalu sampai
sekarang
BAB II ISI
A. Inflasi
a.
Pengertian
Para
ahli memiliki pendapat yang berbeda tentang pergertian inflasi,contohnya Inflasi menurut A.P. Lehnerinflasi adalah keadaan dimana terjadi kelebihan
permintaan (Excess Demand) terhadap barang-barang dalam
perekonomian secara keseluruhan. Ahli yang lain yaitu Ackley memberi pengertian inflasi sebagai
suatu kenaikan harga yang terus menerus dari barang dan jasa secara umum (bukan
satu macam barang saja dan sesaat).Sedangkan menurut Boediono inflasi sebagai
kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi,
kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan
sebagian besar dari barang-barang lain.
Dapat disimpulkan inflasi dapat diartikan sebagai suatu
proses mening-
katnya harga-harga secara umum dan terus-menerus dan juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
berkelanjutan.Atau inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan
tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi
belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan
harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi.
b.
Penyebab Inflasi
Secara umum ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi,antara lain :
1.
Jumlah uang yang beredar di masyarakat tidak seimbang dengan jumlah
peredaran barang (jumlah uang lebih banyak dari pada jumlah barang).
2. Adanya pencetakan uang baru oleh pemerintah sehingga menambah jumlah
uang beredar. Hal ini biasanya dilakukan pemerintah untuk
menutupi defisit anggaran.
3.
Adanya desakan dari golongan tertentu untuk memperoleh kredit murah
sehingga akan mendorong peningkatan jumlah uang beredar dan kestabilan harga tidak terjamin.
4. Adanya fluktuasi dari sektor luar negeri (ekspor/impor), investasi,
tabungan, penerimaan dan penerimaan negara.
Dari
keempat faktor di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa permintaan masyarakat (effective demand) merupakan
inti penentu dari kestabilan kehidupan ekonomi.
Para pelaku ekonomi baik produsen, konsumen, pemerintah dan luar negeri secara bersama-sama membeli lebih banyak
barang dari kapasitas produksi yang
dihasilkan. Hal ini akan menyebabkan ketegangan-ketegangan di pasar, produksi tidak dapat dinaikkan karena
kapasitasnya terbatas, sementara permintaan dari para pelaku ekonomi
terus bertambah, akibatnya timbullah inflasi.
c.
Macam-Macam
Inflasi
a. Inflasi Berdasarkan Tingkat Kualitas Parah atau
Tidaknya
1) Inflasi ringan
nflasi ringan atau inflasi merangkak (creeping inflation)
adalah inflasi yang lajunya
kurang dari 10% per tahun, inflasi seperti ini wajar terjadi pada negara
berkembang yang berada dalam proses pembangunan.
2) Inflasi sedang
Merupakan inflasi yang lajunya antara 10% sampai 30% per tahun. Tingkat
sedang ini sudah mulai membahayakan kegiatan perekonomian. Laju inflasi ini
secara nyata dapat dilihat dalam gerak kenaikan harga. Pendapatan riil
masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan tetap seperti buruh, mulai
turun dan kenaikan upah selalu lebih kecil dibanding kenaikan harga.
3) Inflasi berat
Inflasi berat adalah inflasi yang lajunya antara 30%
sampai 100%. Kenaikan harga sulit dikendalikan. Biasanya hal ini diperburuk
lagi oleh pelaku-pelaku ekonomi
yang memanfaatkan keadaan untuk melakukan spekulasi.
4) Inflasi liar (hyperinflation)
Inflasi liar adalah inflasi yang lajunya di atas 100% per
tahun.
Dari keempat macam inflasi tersebut, yang dapat ditolerir
hanyalah inflasi
ringan karena kenaikan harga yang
perlahan-lahan dapat mendorong investasi, sebab pengusaha dapat menikmati kenaikan harga sebagai keuntungan
d. Pengukuran Laju Inflasi
Untuk mengetahui seberapa besar kenaikan
harga barang terlebih dahulu
dihitung angka indek harga. Angka Indeks
Harga merupakan perbandingan harga-harga barang tertentu pada suatu periode
tertentu yang berbeda dalam bentuk
prosentase (%). Peran indeks harga sangat besar sekali dalam mengetahui besar kecilnya inflasi, karena dari indeks harga
tersebut nantinya akan mudah diketahui besarnya tingkat kenaikan harga
(inflasi) secara agregat tiap periode
waktu tertentu
Nah, bagaimana
sebenarnya cara menghitung inflasi? Menghitung besarnya
laju inflasi
dilakukan dengan 3 cara antara lain :
a. GNP/PDB Deflator
Cara mengukur laju inflasi ini dengan
menggunakan perbandingan
GNP
nominal dengan GNP riil. GNP nominal sering disebut dengan GNP
berdasarkan tingkt harga yang sedang berlaku sedangkan GNP Riil adalah GNP
berdasarkan tingkat harga konstan. GNP deflator dapat diukur dengan Indeks
Paasche.
SPxQn
IP
= -------------------- 100
S Po x Qn
Keterangan:
IP = Indeks Paasche
Pn = harga tahun
tertentu (tahun ke-n)
Po = harga tahun
dasar
Qn = kuantitas
tahun tertentu (tahun ke-n)
b. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga
Konsumen (IHK) adalah angka indeks yang
menghitung dari
kelompok barang yang paling banyak dibeli oleh masyarakat/konsumen. Biasanya
kelompok barang yang dibeli oleh konsumen selalu berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan pola aktual
konsumsi masyarakat. IHK mengukur biaya yang
langsung dibayar konsumen pada tingkat harga eceran, dan biasanya IHK
dihitung setiap bulan, 3 bulan dan 1 tahun. Rumus yang digunakan untuk
menghitung
IHK dengan
menggunakan indeks Laspeyres sebagai berikut:
S
Pn x Qo
IL
= ---------------- 100
S Po x Qo
Keterangan :
IL = indeks
Laspeyres
Pn = harga pada
tahun tertentu
Po = harga tahun
dasar
Qo = kuantitas
tahun dasar
Dalam Penyajian IHK
sekarang ini dilihat dari 7 kelompok jenis
barang atau jasa,
antara lain :
1) Bahan makanan
2) Makanan jadi, minuman, rokok, dan
tembakau
3) Perumahan
4) Sandang
5) Kesehatan
6) Pendidikan,
rekreasi dan olah raga
7) Transportasi dan
komunikasi
c. Indeks Harga Produsen (IHP)
Indeks
ini mengukur sekelompok barang yang dibeli oleh produsen
yang berupa bahan mentah, barang setengah jadi atau bahan
pembantu.
Biasanya
IHP dihitung untuk mengukur indeks harga pada tahap awal sistem distribusi.
Pada
kenyataanya kenaikan IHP dapat dijadikan tanda terhadap kenaikan IHK dan nantinya digunakan sebagai indikator bagi perkembangan
siklus bisnis dalam suatu negara dan untuk selanjutnya menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan. Dasar penghitungan Indeks Harga
Produsen (IHP) sama dengan penghitungan
IHK yakni dengan menggunakan rumus Indeks Laspeyr.
B. Indeks Harga
a.Pengertian
Indeks harga adalah suatu ukuran statistik untuk
menyatakan perubahan-
perubahan relatif yang terjadi dari waktu ke waktu terhadap nilai suatu
variabel atau sekelompok
variabel, yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Indeks harga dapat diartikan sebagai suatu angka yang
dapat digunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan yang sama dalam waktu yang berbeda. Contoh-
nya, kegiatan produksi, ekspor, hasil penjualan, dan jumlah uang yang beredar.
Dengan indeks harga,kita dapat mengetahui maju mundurnya
suatu usaha atau kegiatan. Oleh karena itu, banyak pihak yang membutuhkan indeks harga
untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada dua waktu yang
berlainan. Pihak-pihak
yang berkepentingan atas indeks harga, antara lain, pemilik perusahaan, pejabat pemerintah, ahli
ekonomi, dan penegak hukum.
b.Ciri-Ciri Indeks Harga
Indeks harga mempunyai ciri-ciri
yaitu:
1.Indeks harga sebagai standar sebagai perbandingan harga dari
waktu ke waktu.
2.Penetapan indeks harga didasarkan pada
data yang relevan.
3.Indeks harga ditetapkan oleh sampel, bukan
populasi.
4.Indeks
harga dihitung berdasarkan waktu yang kondisi
ekonominya
stabil.
5.Penghitungan indeks harga menggunakan
metode yang sesuai dan
tepat.
6.Penghitungan indeks harga dilakukan dengan
cara membagi harga
tahun yang akan dihitung
indeksnya dengan harga tahun dasar dikali
100.
c.Macam-Macam Indeks Harga
1.Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka
yang menggambarkan
perbandingan perubahan harga barang dan jasa yang dihitung
dianggap mewakili belanja konsumen, kelompok barang yang dihitung bisa
berubah-ubah disesuaikan dengan pola konsimsi aktual
masyarakat.
2.Indeks harga produsen (IHP) adalah perbandingan perubahan
barang
dan jasa yang dibeli oleh produsen pada waktu tertentu, yang dibeli oleh produsen meliputi bahan mentah dan bahan setengah jadi. Perbedaannya dengan IHK adalah
kalau IHP mengukur tingkat harga pada
awal sistem distribusi, IHK mengukur harga langsung yang dibayar oleh
konsumen pada tingkat harga eceran. Indeks harga produsen biasa disebut juga indeks harga grosir (wholesale price index).
3.Indeks harga yang harus dibayar dan
diterima oleh petani. Indeks
harga barang-barang yang
dibayar oleh petani baik untuk biaya hidup
maupun untuk biaya proses produksi, apabila dalam menghitung indeks dimasukkan unsur jumlah biaya
hipotek, pajak, upah pekerja yang dibayar oleh petani, indeks yang
diperoleh disebut indeks paritas. Rasio
antara indeks harga yang harus dibayar
oleh petani dengan indeks paritas dalam waktu tertentu disebut rasio paritas (parity ratio).
C. Inflasi di
Indonesia
Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulanan
Indonesia,
|
||||||||||
2005 - Mei 2008 ( 2002=100 ), Juni 2008 - 2013 (
2007 = 100 )
|
||||||||||
Bulan
|
2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
|||||
IHK
|
Inflasi
|
IHK
|
Inflasi
|
IHK
|
Inflasi
|
IHK
|
Inflasi
|
IHK
|
Inflasi
|
|
Januari
|
118,53
|
1,43
|
138,72
|
1,36
|
147,41
|
1,04
|
158,26
|
1,77
|
113,78
|
-0,07
|
Februari
|
118,33
|
-0,17
|
139,53
|
0,58
|
148,32
|
0,62
|
159,29
|
0,65
|
114,02
|
0,21
|
Maret
|
120,59
|
1,91
|
139,57
|
0,03
|
148,67
|
0,24
|
160,81
|
0,95
|
114,27
|
0,22
|
April
|
121,00
|
0,34
|
139,64
|
0,05
|
148,43
|
-0,16
|
161,73
|
0,57
|
113,92
|
-0,31
|
Mei
|
121,25
|
0,21
|
140,16
|
0,37
|
148,58
|
0,10
|
164,01
|
1,41
|
113,97
|
0,04
|
Juni
|
121,86
|
0,50
|
140,79
|
0,45
|
148,92
|
0,23
|
110.08*)
|
2.46*)
|
114,10
|
0,11
|
Juli
|
122,81
|
0,78
|
141,42
|
0,45
|
149,99
|
0,72
|
111,59
|
1,37
|
114,61
|
0,45
|
Agustus
|
123,48
|
0,55
|
141,88
|
0,33
|
151,11
|
0,75
|
112,16
|
0,51
|
115,25
|
0,56
|
September
|
124,33
|
0,69
|
142,42
|
0,38
|
152,32
|
0,80
|
113,25
|
0,97
|
116,46
|
1,05
|
Oktober
|
135,15
|
8,70
|
143,65
|
0,86
|
153,53
|
0,79
|
113,76
|
0,45
|
116,68
|
0,19
|
November
|
136,92
|
1,31
|
144,14
|
0,34
|
153,81
|
0,18
|
113,90
|
0,12
|
116,65
|
-0,03
|
Desember
|
136,86
|
-0,04
|
145,89
|
1,21
|
155,50
|
1,10
|
113,86
|
-0,04
|
117,03
|
0,33
|
Tingkat Inflasi
|
17,11
|
6,60
|
6,59
|
11,06
|
2,78
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Catatan:
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
*) Sejak Juni 2008,
IHK didasarkan pada pola konsumsi pada survei biaya hidup di 66 kota tahun
2007 (2007=100)
|
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dapat
disimpulakan bahwa dalam hal ekonomi pendapatan nasional dalam suatu negara ada
banyak hal yang sangat penting dan berpengaruh dalam perkembangan perekonomian
suatu negara seperti inflasi dan indeks harga.
Inflasi sendiri
memiliki arti yaitu suatu proses meningkatnya
harga-harga secara umum dan terus-menerus dan juga merupakan proses menurunnya
nilai mata uang secara
berkelanjutan. Sedangkan indeks harga sendiri memiliki arti yaitu suatu ukuran statistik untuk menyatakan
perubahan-perubahan relatif yang terjadi dari waktu ke waktu terhadap nilai
suatu variabel atau
sekelompok variabel, yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
Inflasi
dan indeks harga memiliki hubungan yang penting karena untuk untuk menetukan besarnya
laju suatu inflasi,kita harus mengetahui terlebih dahulu besar indeks harga.
B. SARAN
Menurut kami untuk
mengetahui inflasi di negara kami Indonesia itu sangat penting supaya kami
lebih mengetahui perkembangan perekonomian negara kami,apakah dalam kondisi
yang buruk atau baik.
Comments
Post a Comment